fisip | Sunday, 06 March 2022 | 07:40 WIB  


Malang, (02/03/2022). “Pertemuan awal ini merupakan rangkaian panjang dari pengembangan model asesmen untuk Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH). Saya berharap ada banyak masukan pada draft awal ini”, kata Sugeng Pujileksono (Dosen Kesos FISIP UWK Surabaya). Kegiatan ini merupakan langkah awal penelitian internal yang dibiayai LPPM-UWK Surabaya tahun anggaran 2022. Penelitian yang berjudul “Pengembangan Model Asesmen Pekerjaan Sosial untuk Anak yang Berhadapan dengan Hukum melalui Asesmen Model Canvas” diketuai oleh Yudi Harianto CU (Wadek 1-3 FISIP).

Bertempat di salah satu cafe di Kota Malang, Sugeng yang merupakan anggota tim peneliti berusaha menggali informasi dari Ajeng Rahayu Prastiwi (Sakti Peksos Kota Malang) dan Juli Abidin (Sakti Peksos Kabupaten Malang). “Model apapun, yang penting formatnya memudahkan Sakti Peksos dalam membuat laporan sosial (asesmen). Karena laporan sosial ini sangat dibutuhkan bagi hakim dan jaksa dalam memutuskan perkara yang melibatkan anak” kata Ajeng yang menjadi Sakti Peksos sejak 2016.

Juli Abidin menambahkan, “pada prinsipnya draftnya sudah cukup bagus dan telah mengakomodir setidaknya empat aspek dalam asesmen pekerjaan sosial, yaitu aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Yang perlu ditambahkan adalah pola pengasuhan anak di keluarga. Ini bagian sangat penting, karena problem ABH seringkali berasal dari pola asuhan anak di keluarga yang kurang baik”.

Pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam ini, berlangsung sangat santai tetapi mencapai tujuan. Setidaknya ada 5 poin masukan dari pertemuan ini. Perlu penambahan bagian rujukan awal, pola pengasuhan anak di keluarga, intervensi, aspek kultural harus lebih jelas, dan rekomendasi untuk orang tua.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh Sakti Peksos dalam melakukan asesmen pada ABH. Selain itu, juga untuk menampung masukan dari Sakti Peksos terkait dengan draft awal model. “Jika draft awal dirasa sudah siap diujicobakan, maka draft model akan diujicobakan secara personal (3 Sakti Peksos), revisi 1, uji coba terbatas (9 Sakti Peksos), revisi 2, uji coba lapangan (21 Sakti Peksos)” kata Yudi Harianto, disaat dihubungi via telpon.

Model asesmen pekerjaan sosial yang dikembangkan oleh Tim Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial ini merupakan modifikasi asesmen model BPSSK (Biopsikososial Spiritual Kultural) dan asesmen Bisnis Model Canvas (BMC). Ini adalah upaya Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial untuk mencoba melakukan riset yang bertemakan rekayasa teknologi pekerjaan sosial. “Saya sangat menyambut baik penelitian yang dilakukan pak Yudi dan Sugeng. Ini adalah salah satu upaya, kontribusi Kesos UWK Surabaya menawarkan model asesmen pekerjaan sosial”, kata Kaprodi Kesos, Chriestine L. Mamuaya yang dihubungi via telpon.