Malang, (02/03/2022). “Pertemuan awal ini merupakan
rangkaian panjang dari pengembangan model asesmen untuk Anak yang Berhadapan
dengan Hukum (ABH). Saya berharap ada banyak masukan pada draft awal ini”, kata
Sugeng Pujileksono (Dosen Kesos FISIP UWK Surabaya). Kegiatan ini merupakan
langkah awal penelitian internal yang dibiayai LPPM-UWK Surabaya tahun anggaran
2022. Penelitian yang berjudul “Pengembangan Model Asesmen Pekerjaan Sosial
untuk Anak yang Berhadapan dengan Hukum melalui Asesmen Model Canvas” diketuai
oleh Yudi Harianto CU (Wadek 1-3 FISIP).
Bertempat di salah satu cafe di
Kota Malang, Sugeng yang merupakan anggota tim peneliti berusaha menggali
informasi dari Ajeng Rahayu Prastiwi (Sakti Peksos Kota Malang) dan Juli Abidin
(Sakti Peksos Kabupaten Malang). “Model apapun, yang penting formatnya
memudahkan Sakti Peksos dalam membuat laporan sosial (asesmen). Karena laporan
sosial ini sangat dibutuhkan bagi hakim dan jaksa dalam memutuskan perkara yang
melibatkan anak” kata Ajeng yang menjadi Sakti Peksos sejak 2016.
Juli Abidin menambahkan, “pada
prinsipnya draftnya sudah cukup bagus dan telah mengakomodir setidaknya empat
aspek dalam asesmen pekerjaan sosial, yaitu aspek biologis, psikologis, sosial,
dan spiritual. Yang perlu ditambahkan adalah pola pengasuhan anak di keluarga.
Ini bagian sangat penting, karena problem ABH seringkali berasal dari pola asuhan
anak di keluarga yang kurang baik”.
Pertemuan yang berlangsung
sekitar 2 jam ini, berlangsung sangat santai tetapi mencapai tujuan. Setidaknya
ada 5 poin masukan dari pertemuan ini. Perlu penambahan bagian rujukan awal,
pola pengasuhan anak di keluarga, intervensi, aspek kultural harus lebih jelas,
dan rekomendasi untuk orang tua.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk
mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh Sakti Peksos dalam melakukan
asesmen pada ABH. Selain itu, juga untuk menampung masukan dari Sakti Peksos
terkait dengan draft awal model. “Jika draft awal dirasa sudah siap
diujicobakan, maka draft model akan diujicobakan secara personal (3 Sakti
Peksos), revisi 1, uji coba terbatas (9 Sakti Peksos), revisi 2, uji coba
lapangan (21 Sakti Peksos)” kata Yudi Harianto, disaat dihubungi via telpon.
Model asesmen pekerjaan sosial
yang dikembangkan oleh Tim Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial ini merupakan
modifikasi asesmen model BPSSK (Biopsikososial Spiritual Kultural) dan asesmen Bisnis
Model Canvas (BMC). Ini adalah upaya Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial untuk
mencoba melakukan riset yang bertemakan rekayasa teknologi pekerjaan sosial.
“Saya sangat menyambut baik penelitian yang dilakukan pak Yudi dan Sugeng. Ini
adalah salah satu upaya, kontribusi Kesos UWK Surabaya menawarkan model asesmen
pekerjaan sosial”, kata Kaprodi Kesos, Chriestine L. Mamuaya yang dihubungi via
telpon.